Rabu, 22 Oktober 2014

Cerpen ~ JOURNEY OF OUR CLASS X TKJ 2 2013/2014

Hai guys. Kita ketemu lagi disini :D maaf ya abis uts ga bisa langsung post :3

yaudin, gini aja. Siapa yang nunggu cerpen ini hayoooo :v kalo gak ada yang nunggu, gapapa sih :v
bosen ah basa-basi mulu :v langsung aja ini cerpen karya ku dan teman sekelasku. Dafia Risma Rahmawati (mimin :v) dan Dwi Setyo Pawarti (temen mimin :v)





JOURNEY OF OUR CLASS
X TKJ 2 2013/2014

     Juli 2013, bulan dimana kami dipertemukan dan disatukan menjadi satu kelas yang bernama kelas X TKJ 2. Banyak dari kami yang tak mengenal satu sama lain. Pada saat akhirnya kami bisa mengenal siapa dia dan siapa mereka. Memang sebelum kami mengenal satu sama lain, kami hanya bisa diam, malu, tidak nakal dan tidak gaduh saat pelajaran. Tetapi setelah kami mengenal satu sama lain, WOW! Ternyata itulah dia, dia, dan dia. Dia yang suka gaduh, dia yang suka memancing amarah orang lain, dan dia yang suka membuat kami tertawa. Itulah kami semua, X TKJ 2.
Ramai riuh menggelegar menghiasi ruang kelas kami tiap hari. Tidak hanya anak laki-laki saja yang gaduh. Anak perempuan pun tak mau kalah, bahkan kami menang. Meski kadang kami tidak akur, tetapi kami tetaplah siswa TKJ 2. Susah senang, suka duka kami lalui bersama. Walaupun ada juga yang tak melaluinya sih…
   Perasaan sebal kadang muncul diantara kami. Tak hanya perempuan yang bisa sebal dengan keegoisan ini, laki-laki pun juga ada. “Aneh juga ya…” mungkin itu yang ada di benak kalian. Jika itu tidak ada di benak kalian, terserah lah. Masalah itu tidak apa lah, cuma masalah biasa… eaaaa
      Kami itu keluarga, yang nggak mau disebut keluarga sorry ya kami gak maksa :v . Kami juga teman, tapi memang itulah nyatanya. Kami sahabat, tertentu saja sih, ada yang kacang ada yang kulit. Kadang lupa mana kacangnya mana kulitnya… Dan tentu saja kami musuh…eeettt salah… kami bukan musuh, hanya saja kami sering bermusuhan.
      Kami akui kami berbeda… “Ya jelas lah..” mungkin itulah yang ada di benak kalian. Kami berasal dari sekolah yang berada di dekat kota maupun hanya di seberang jalan. Itulah yang membuat pergaulan dan tingkah laku kami berbeda. Tetapi ketika kami sudah bersama, mau tidak mau kami harus saling menghormati kawan kami. Bahkan ada teman kami yang mungkin aneh jika berbicara. Kami sebenarnya juga tidak tega mentertawakannya. Tapi apalah yang terjadi, Nasi telah menjadi bubur, tinggal kami tambahin kerupuk saja biar nikmat itulah ibaratnya. Kata orang jangan menahan tawa, nanti malah jadi acara TV :v
     Ada juga kawan kami yang tukang makan, jajan di kantin, tukang molor, dan tukang apel kamar mandi tiap pergantian jam pelajaran. Bahkan ada juga yang sekedar mampir kantin saat perjalanan jauh dari kamar mandi ke ruang kelas untuk melepas penat dan menyegarkan dahaga. Mungkin kami pun juga termasuk di kategori siswa itu.
Kami jadi teringat kejadian kurang dari 1 tahun yang lalu. Hanya karena menelan sesendok nasi goreng milik kawan kami. Kami pun disuruh ibu guru membayar denda. Kami melakukan itu secara kompak, tanpa ada yang sirik dan begitulah. Tapi apadaya mulut lelaki ternyata juga bisa seperti buaya. Karena kebuayaan mulut lelaki itulah kami di denda. Jika tidak, kami pun kenyang. Tak apalah kami ikhlaskan denda itu. Kalian pasti tau lah apa makna kejadian itu, kalian kan cerdas.. eaaaaaa.
Kami juga kadang kompak dalam hal yang buruk, tapi tak seburuk tawa kalian :v . walaupun kami tau itu tak sepantasnya dilakukan. Bujuk rayu setan pun menyelinap di otak kami. Hingga kami sekelas tidak masuk pramuka, kecuali anak yang doyan pramuka itu tuh… Sebenarnya kami tau apa hukuman yang akan menimpa kami jika berbuat hal itu. Cukup berat, namun karena sekelas sepakat, hukuman itu pun kami anggap tidak berarti, karena kami lakukan bersama-sama. Tapi Alhamdulillah ya berkat do’a do’a para makhluk makhluk nakal ini, hukuman paling berat tidak kami terima di kelas 11. Namun ada juga yang kena hukuman bersih-bersih masjid dan menyanyi lagu Indonesia Raya di ruang guru. Cukup memalukan, tetapi kami memang pantas dihukum dan anggap saja sedekah.
Tidak hanya itu, ada kawan kami yang berselisih. Biasa lah ABG Labil… Yang punya masalah dua orang yang ikut campur sekampung, Dikira mau arisan karang taruna kali ya..wkwkwk.. Pasti kalian tau lah gara-gara apa ABG itu berselisih, kalo nggak cowok, ya status facebook.
Kami skip aja lah masalah itu, males nyeritainnya. Intinya ya itu, kami dapat pelajaran berharga lagi “JANGAN MARAH DI SOSIAL MEDIA”
Eh lah ternyata, nasi sudah menjadi bubur, udah ditambahin kerupuk, tambahin sambel goreng aja biar maknyus kata pak Bondan……..
“dan terjadi lagi….”
Eee malah nyanyi…
Nggak kok Cuma cek suara :D . Kejadian itu terulang lagi di kelas 11. Gak masalah sih…… Tapi yang nyebelin tuh kenapa harus sama anak kelas sebelah, Mbok ya sama yang laki-laki aja wkwkwkwk… Walaupun masalah kecil tapi nyangkut sama anak beda kelas kan gimana gitu rasanya. Mungkin ditambah ayam goreng lebih maknyus..wkwkwk..
“dan terjadi lagi…”
Eee malah nyanyi lagi…
Nggak cek suara kok, tapi lagi pengen nyanyi aja, barangkali ada yang mau buatin album :v . Kebuayaan mulut lelaki terulang kembali… ¾ siswa perempuan tidak diperbolehkan masuk lab karena lelaki itu. Lelaki yang sama! Dia membohongi kami secara sengaja atau tidak kami tak tau. “tidak sengaja, ra sengojo, aku ra ngerti tenan yo…” mungkin itu yang akan dikatakannya. Kami ikhlas dibohonginya walaupun diantara kami ada yang belum ikhlas.
Bukan karena kami disuruh duduk diluar lab saja, tapi kami was was jika nilai sikap kami dikurangi dan dianggap membolos pelajaran. Dan tentu saja tertinggal materi! Sebenarnya kami juga tidak mau dibohongi, tapi mimik lelaki itu sangat meyakinkan hingga kami bisa ditipu. Untung saja lelaki itu juga diluar bersama kami…hahahaha.. Tetap saja itu kejadian tak bisa kami lupakan.
Cinlok juga terjadi di kelas kami. Walaupun hanya sebuah ejekan tetapi ada juga kawan kami yang sampai berpacaran karena ejekan kami itu. Banyak hal yang mereka lalui ketika akan berpacaran, mulai masalah mau nunggu kuliah dulu lah, nunggu ke Amerika dulu lah, ini lah itu lah. Namanya juga ABG labil, mau ini itu intinya ya tetep jadian juga. Mana yang jadi mak comblang se gunung, yang di curhatin se kampung, yang tau cuma se jagung..wkwkwkwk. Sakitnya tuh disini, Bung, disini nih *nunjuk hati*
Kalian pasti tau lah siapa mereka. Mereka berdua adalah Listya dan Arbiyan. Dua sejoli yang kami maksud dari tadi…wkwkwk.. Pasangan paling serasi di dunia ini, namun itu hanyalah anggapan mereka berdua. Tetapi anggapan kami, mereka hanya paling serasi di kelas kami, tidak di sekolah kami. Buktinya mereka tidak menang di lomba keserasian Kartini-Kartono pada 21 April yang lalu.
Cinlok tak hanya melanda hati Listya dan Arbiyan saja, kalau hanya mereka berdua, bisa-bisa ke GR an. Lambat laun ada-ada juga kawan yang kami ejek bahwa mereka telah berpacaran
Mereka-mereka itu adalah Harum dengan Taufik yang sering kami sebut Topik Petang, Wahyu Laras alias Kak Ciprut dengan Ikhsan alias Kak Ican, Laras Ayu alias Jupe dengan Nofal alias Nopel, Isnaini dengan Satria, Vixion dengan CBR, weh salah ternyata Merk motor yang kami sebut…wkwkwkwk. Dan skandal paling heboh yaitu Cinta Segitiga Antara seorang lelaki berkacamata yang diperebutkan oleh 2 orang wanita yaitu Wuri dan Fika alias Cioge. Bahkan akhir-akhir ini ada skandal paling hot di kelas kami. Skandal percintaan antara murid baru alias Deni dengan si Asri alias Kempros. Mereka berdua saling menyebut nama satu sama lain pada saat kapanpun dan dimanapun. Tapi sayangnya si murid baru berkhianat kepada Asri, karena ternyata ia sudah mempunyai pacar. Skandal-skandal ejekan itu pun hanya untuk hiburan semata bagi kami. Jika ada kesamaan tempat, nama dan juga cerita adalah hanya kebetulan semata dan banyak unsur kesengajaan.
Skandal dan semua kejadian kejadian tak terlupakan itu tak hanya terjadi di satu tempat. Dalam dua Semester, alias 1 tahun, alias 48 minggu, alias 365 hari, alias 8760 jam, alias 525.600 menit, alias 31.536.000 detik, kami berpindah ruang kelas selama 3 kali. Cukup menyedihkan, kami hampir seperti pedagang kaki lima yang tak selamanya menetap di satu ruang kelas. Mulai dari ruang kelas yang pas pas an dengan ubin jadul dan atap bocor, kemudian pindah ke kelas yang agak bagus, dan kemudian sampai pada ruang kelas gedung baru yang diberi tralis bak jeruji tahanan. Kami tetap menerima ruang kelas yang ada, yang penting kami tetap bersama. Dan akhirnya pun menetap pada ruang kelas gedung baru sampai kami dinyatakan naik ke kelas 11.
Dan ternyata, saat kami sudah mulai belajar di kelas 11, kami mendapatkan kelas yang terpisah jauh dengan jurusan kami. Bahkan dengan lab pun juga jauh. Kami lelah berada di ruang kelas yang dekat dengan jurusan lain. Kami juga capek menentang pembicaraan bahwa kami sering disebut kelas Farmasi. Tapi kami tetap akan belajar dimanapun kami ditempatkan, asalkan dekat kantin.
Lambat laun guru-guru mengatakan bahwa kelas 10 dan kelas 11 menggunakan Kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 besutan pak Mentri Pendidikan Mohammad Nuh. Kami lantas kaget, karena di internet beredar kabar bahwa kurikulum 2013 melaksanakan Ujian Nasional pada kelas 11. Betapa kami tidak sedih?! Bukankah kelas 11 biasa disebut dengan masa masa paling nakal dan membahagian dalam jenjang SMK ini? Dengan adanya kurikulum 2013 ini mungkin kami tidak merasakan masa bahagia itu. Kami juga lelah dijadikan kelinci percobaan oleh pemerintah di bidang pendidikan. Pada waktu kami kelas 9, Ujian Nasional kami menggunakan 20 paket soal yang berbeda untuk pertama kalinya di Indonesia. Sebenarnya kami tidak apa apa dengan kebijakan tersebut. Mungkin kalian kira kami tidak bisa “Nirun”. Bukan! Kebijakan itu malah membuat mental kami menjadi agak down pada saat akan dilaksanakannya Ujian Nasional. Namun Alhamdulillah, kami bisa melewati Ujian Nasional itu.
Lantas kami juga takut jika Ujian Nasional versi Kurikulum 2013 dilaksanakan pada kelas 11. Kami dijadikan kelinci percobaan kedua kalinya. Dan Praktek Kerja Lapangan atau PKL pun rumornya dilaksanakan pada kelas 12. Mungkin yang dibayangkan jika setelah Ujian Nasional berhasil maka akan lulus. Tetapi jika Ujian Nasional kelas 11, lalu buat apa kami melanjutkan sekolah di kelas 12? Bukankah kami sudah lulus? Kami semakin dibuat bingung, seolah olah itu adalah Dokumen Negara – Sangat Rahasia. Bak kata yang tertulis di map coklat soal Ujian! Beberapa guru,  kami tanya soal Ujian Nasional tersebut. Tetapi hampir semua mengatakan bahwa “itu adalah kebijakan pemerintah, kami belum tau”
Ada juga guru yang mengatakan “Jika Ujian Nasional dilaksanakan pada kelas 11, mungkin materi yang diujikan lebih sedikit” Itu yang sedikit mendongkrak semangat kami. Tapi kami tetap belajar dan menunggu kebijakan pemerintah yang misterius itu.
Setelah kami menjalani kurikulum ini dalam waktu kurang lebih 3 bulan, kami merasa Kurikulum seperti ini memberatkan kantong para siswa. Setiap hari ada saja tugas dari bapak ibu guru. Yang harus di print, di jilid, di cari di internet, berkunjung di suatu tempat, beli ini, beli itu, beli anu dsb. Alhamdulillah sudah ada Wi-Fi yang disediakan sekolah, walaupun diantara banyak Wi-Fi yang tersebar di sekolahan, hanya beberapa saja yang bisa digunakan dengan koneksi pas pas an. Lantas itu semua tak bisa membantu semua siswa. Ada siswa yang tidak mempunyai laptop maupun smartphone yang bisa mengakses Wi-Fi itu. Otomatis pergi ke warnet dan tentu saja harus keluar uang.
Kami juga merasa agak capek menghadapi Kurikulum 2013 ini, pulang lebih sore dan tentu saja makin sulit untuk mendapatkan angkutan umum untuk pulang. Pulang sore, sampai rumah mengerjakan tugas sampai malam dan kembali bersekolah di esok hari. Seakan itu makanan kami sehari-hari.
Kami tak akan patah semangat menghadapi Kurikulum 2013 ini dan rencana sekolah ke depannya. Asalkan kami berusaha giat dan lebih giat lagi untuk sabar. Karena mau tidak mau kami hanya murid yang hanya bisa menjalankan amanat dari bapak atau ibu guru. Kami harus tetap memperjuangkan cita-cita kami. Menjaga dan menjalankan visi dan misi sekolah. Tetap semangat, giat belajar, makin bersabar dan terus berkarya.
Salam
Penulis: Dafia Risma Rahmawati dan Dwi Setyo Pawarti


That's all.. Kurangnya mohon maaf, lebihnya ambil saja. Cukup sekian cerpen kami, apabila ada kritik dan saran tinggal tulis aja di komentar :D 


See you next time..
Byeee~~

 

3 komentar: